gbMbfp1y6FKfI7-eQbCkhpZYLCE Cepat & Tepat Lolos Seleksi - Rekruitment ~ semoga manfaat

12.1.10

Punya perusahaan impian yang sudah lama ingin Anda "tembus" setelah bertahun-tahun menuntut ilmu atau mengemban pengalaman di kantor yang sekarang itu sudah biasa. Jauh lebih membawa sukses bila Anda justru membentuk kualitas sebagai kandidat karyawan idaman. Jangan dikira perusahaan tak punya impian mendapatkan karyawan yang tepat. Faktanya, setiap hari divisi HRD mencari karyawan baru. Bahkan konon, mereka mengeluh susah mencari orang. Tak terkecuali perusahaan yang sudah Anda idam-idamkan selama ini! Nah, di sinilah Anda justru bisa jadi pelipur lara mereka. Yang tinggal Anda lakukan adalah memastikan mereka menyadari hal tersebut. Kuncinya tentu saja terletak pada dua hal utama: resume dan sesi interview.
Anda sudah merasa layak menjadi kandidat yang diidam-idamkan suatu perusahaan? Berarti Anda sudah melakukan langkah awal yang benar. Masalahnya, seringkali kepercayaan diri itu tidak terbaca di resume atau terlihat saat sesi interview. Berikut beberapa bocoran yang diungkapkan sekumpulan HRD Manager mengenai hal apa saja yang membuat mereka memanggil kandidat karyawan untuk diwawancara, hanya dengan membaca resume yang mereka terima.
Bukan itu saja, para pemburu karyawan juga buka mulut soal poin-poin utama yang mereka perhatikan saat interview yang akhirnya membuat mereka memutuskan untuk merekrut. Surat Pengantar
Apakah Anda adalah tipe pencari kerja yang menyeragamkan isi surat pengantar kecuali bagian kepada orang dan nama perusahaan yang ditujukan? Jangan buang-buang energi, teman. Berdasarkan hasil survei Career Masters Institute, hanya 20% dari para HRD Manager yang merasa masih bisa menerima surat pengantar seperti itu. Bahkan 20% lagi justru menganggapnya tak terlalu penting dan melewati proses membaca cover letter.
Namun persentase terbesar, yaitu 60%, merekomendasikan Anda untuk mengirim surat pengantar yang memang khusus dibuat untuk posisi serta perusahaan yang dimaksud. Bila tidak, lebih baik tak usah sama sekali. Jangan lupa untuk menjelaskan mengapa Anda ingin memberikan kontribusi terhadap perusahaan mereka, melakukan follow up setelahnya lalu memberikan kabar bila Anda memang sudah tak lagi available karena telah direkrut oleh perusahaan lain.


Resume
Sebelum Anda mengirimkan surat pengantar dan resume, sangat disarankan untuk membaca ulang dan mengecek kembali tata bahasanya. Bila Anda memang tak yakin dengan penggunaan bahasa Inggris, lebih baik minta orang lain yang lebih fasih untuk membacanya terlebih dulu supaya ia bisa mengoreksi bila memang ada yang salah. Bukannya apa-apa, 76% dari HRD Manager yang disurvei mengaku akan mengeliminasi sebuah aplikasi jika menemukan kesalahan penulisan atau tata bahasa yang kacau. Soal format, 75% lebih senang bentuk resume dengan gaya kronologis terbalik. Dan, 83% lebih menghendaki resume tercetak pada kertas putih atau krem.
Kabar baiknya, Anda tidak perlu membatasi halaman CV yang ingin dikirimkan. 88% dari seluruh 2.500 manager, yang terdaftar dalam Society of Human Resources Manager dan telah diminta pendapatnya lewat survei yang sama, merasa informasi paling penting dalam sebuah resume adalah prestasi yang bisa diperiksa keabsahannya. Bila Anda punya daftar panjang keberhasilan yang telah diraih, tak perlu ragu untuk memuat semuanya tapi tetap dengan mempertimbangkan hal ini: 20% menganggap resume cukup satu lembar saja, 30% berpendapat dua halaman sudah oke, tapi yang paling ideal, adalah menyesuaikan jumlah halaman dengan tingkat posisi yang diinginkan. Namun yang paling penting, pastikan semua informasi dilengkapi detail tanggal serta kegiatan yang tengah dilakukan.


Interview
Ada satu rahasia besar yang perlu Anda ketahui saat hari interview tiba: umumnya para pihak HRD dari perusahaan yang memanggil Anda hadir di sesi tersebut dengan niat untuk memperkerjakan Anda. Sama halnya dengan Anda yang punya harapan besar untuk diterima, mereka juga berharap bahwa Andalah orang yang tepat untuk posisi lowong yang tersedia. Lagipula Anda memang sudah mencapai tahap temu muka tersebut, kan? Jadi, kepercayaan diri sangatlah berperan dalam tahap ini. Jika Anda frustasi dengan pencarian kerja yang selama ini seringkali ditolak, jangan sampai hal tersebut terlihat! Ingat, sikap pesimis sangatlah tidak menarik di mata pencari karyawan.
Tapi di saat yang bersamaan, jangan terlalu menuntut diri untuk tampil serba sempurna juga. Percaya atau tidak, pewawancara bisa lebih bersikap maklum dari yang Anda kira. Mereka tidak berharap Anda punya jawaban yang benar terhadap segala pertanyaan yang mereka ajukan, kok. Walaupun begitu, usahakan untuk menjelaskan segala sesuatunya dengan jelas. Bahkan penjelasan bahwa Anda tidak tahu jawabannya sekalipun. Biasanya pewawancara mengajukan pertanyaan sulit hanya untuk melihat bagaimana Anda menghadapi situasi "gelap" tersebut. Banyak pewawancara kerja menemui kandidat karyawan yang jago "mengarang" terhadap sesuatu yang tidak mereka pahami sama sekali. Bila memang tidak tahu, katakan saja, tapi dengan menambahkan bahwa Anda bisa memberikan dugaan berpendidikan atau mengusulkan suatu cara supaya Anda bisa mengetahui jawabannya.


Yang terpenting adalah Anda punya bekal cukup untuk menunjukkan keseriusan Anda untuk bekerja untuk mereka. Bila Anda memang sudah lama ingin bekerja di perusahaan tersebut, ungkapkan hal itu. Sertai pula dengan pengetahuan Anda mengenai perusahaan yang dimaksud. Mengakses situs resmi atau press release serta artikel yang memuat keberhasilan perusahaan bisa menambah poin Anda di mata mereka. Poin lebih lainnya? Tunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik untuk bergabung dengan perusahaan mereka. Jauh di dalam lubuk hati setiap pewawancara, mereka ingin Anda mendamba perusahaan mereka. Jadi tak perlu bersikap defensif atau justru jual mahal.
Semoga berhasil!


Sumber : Ibu Intan Iskandar
Categories:

4 komentar:

Terima kasih anda telah sudi berkomentar dengan lugas...

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!