Bagi anda yang baru saja menapaki dunia kerja dan kapasitas sebagai karyawan baru tentunya merupakan suatu kebanggaan tersendiri saat anda diterima bekerja entah di perusahaan besar ataupun instansi pemerintah atau mungkin perusahaan lain. Sudah barang tentu dan dipastikan anda begitu menikmati saat-saat permulaan karir anda ini dengan semangat dan energi yang masih fresh. Saya sendiri pun mengalami hal seperti ini beberapa tahun yang lalu dan saya pikir hal ini adalah logis bahwa bekerja dan menjadi karyawan di suatu instansi atau perusahaan merupakan satu obsesi dan titik pencapaian dari serangkaian obyektivitas yang telah kita susun. Namun dalam kondisi yang lain dunia kerja dan karir penuh dengan beberapa alur dan tahapan yang nantinya pasti kita akan lalui. Dan ini sudah menjadi etika dan estetika....(maaf bila salah dalam pemakaian kata) dalam artian suka tidak suka, mau tidak mau, semua yang namanya karyawan dan pekerja akan menemukan dan dihadapkan pada beberapa kondisi berikut ini. Dan bagi anda yang berstatus newcomer dalam dunia kerja saya pikir perlu anda cermati dan diperhatikan beberapa fenomena berikut agar ke depan anda bisa menyiasatinya dengan obyektif dan cakap, simak liputannya.
1. Anda pasti dibayar seminim mungkn
Dalam hal ini perlu trik nego gaji yang mantap dan meyakinkan tentu melalui proses tawar menawar yang terjadi agar mendapatkan gaji yang sesuai. Sepengetahuan saya terdapat fakta bahwa dalam posisi yang sama dan sejenis bisa saja muncul perbedaan gaji yang cukup jauh. Nah bagi yang sudah bekerja tentunya bukan hal baru fakta seperti ini namun bagi anda yang masih baru dan belum pernah bekerja tentu akan bertanya realita ini. Pertama, perusahaan memiliki pertimbangan bahwa masih ada banyak kandidat lain bersedia menggantikan posisi Anda jika memang Anda keberatan dengan penawaran gaji. Yang jelas secara mendasar biaya karyawan, masuk di prosentase terbesar dari total biaya perusahaan. Komponen biaya ini biasanya dimonitor dalam berbagai pelaporan dan budgeting. Karena ini memang salah kunci penting untuk penentu performa perusahaan.
Jika Anda memang lebih butuh jaminan aman (baca : kerja yg mapan) ketimbang gaji yang besar, ada baiknya anda menahan diri terlebih dahulu (terima saja) dan baru saat ketemu timing yang tepat ajukan permohonan Anda untuk naik gaji misalnya saat review tahunan.
2. Selamanya tidak ada karyawan bisa kaya karena gaji
Sebuah opini yang mungkin bisa terbantahkan bilamana anda bisa menyikapi dan menyiasati dengan beberapa langkah tepat. Suatu misal setelah sekian lama bekerja tentu pendapatan anda konsisten dan kebutuhan anda cenderung progresif. Bagi karyawan baru hal ini mungkin belum terpikirkan namun bila sejak dini sudah dipertimbangkan tentunya akan memudahkan langkah ke depan. Temukan solusi seperti misalnya dengan side job yang sepintas tidak terlalu menguras energi anda namun memberi peluang penghasilan tambahan. Terus gali dan eksplorasi pemahaman anda tentang sumber penghasilan lain meski tetap di jalur main job. Ada manfaatnya juga biila kita mampu menjaga harmonisasi antara main job dan side job, jadi diverifikasi penghasilan bisa terealisasikan.
3. Tentukan obyektivitas bukan tentang apa namun siapa
Statemen dan fakta ini mempunyai relevansi saat anda baru pertama kalinya bekerja dan mengenal dunia kerja pada umumnya. Bukanlah tentang pemahaman apa yang Anda tahu, melainkan siapa saja yang Anda kenal dan lantas siapa saja yg kenal dengan Anda. Ketika Anda sudah bisa meningkatkan performa dalam hal kualitas, kuantitas dari aspek pekerjaan, maka Anda harus membuat orang yg tepat mengetahui tentang hal itu. Tentunya orang-orang yang punya kuasa untuk mempromosikan Anda dan mempunyai kapasitas diperhatikan sebagai pimpinan.
4. Cermati dengan siapa anda berasosiasi
Dalam arti, temukan dan pastikan rekan kerja anda adalah orang dan pribadi dengan kapasitas yang cakap dalam pekerjaan dan berkepribadian positif. Dalam suatu lingkungan kerja tentunya banyak terdiri dari berbagai latar belakang inisiatif dan sifat, nah disini anda sebagai orang baru perlu mencermati hal tersebut dan dituntut untuk mampu menempatkan diri. Sepertinya konteks right man on the right place perlu dikedepankan dan bilamana terjadi suatu kasus atau permasalahan yang melibatkan teamwork, Anda akan ikut kena getah tanpa perlu menjadi sumber getah. Bukan dalam artian lari dan lepas dari tanggungjawab namun setidaknya ada upaya dini untuk selektif dan proaktif dalam menyikapi tiap hal dan siapa obyeknya.
Dalam hal ini perlu trik nego gaji yang mantap dan meyakinkan tentu melalui proses tawar menawar yang terjadi agar mendapatkan gaji yang sesuai. Sepengetahuan saya terdapat fakta bahwa dalam posisi yang sama dan sejenis bisa saja muncul perbedaan gaji yang cukup jauh. Nah bagi yang sudah bekerja tentunya bukan hal baru fakta seperti ini namun bagi anda yang masih baru dan belum pernah bekerja tentu akan bertanya realita ini. Pertama, perusahaan memiliki pertimbangan bahwa masih ada banyak kandidat lain bersedia menggantikan posisi Anda jika memang Anda keberatan dengan penawaran gaji. Yang jelas secara mendasar biaya karyawan, masuk di prosentase terbesar dari total biaya perusahaan. Komponen biaya ini biasanya dimonitor dalam berbagai pelaporan dan budgeting. Karena ini memang salah kunci penting untuk penentu performa perusahaan.
Jika Anda memang lebih butuh jaminan aman (baca : kerja yg mapan) ketimbang gaji yang besar, ada baiknya anda menahan diri terlebih dahulu (terima saja) dan baru saat ketemu timing yang tepat ajukan permohonan Anda untuk naik gaji misalnya saat review tahunan.
2. Selamanya tidak ada karyawan bisa kaya karena gaji
Sebuah opini yang mungkin bisa terbantahkan bilamana anda bisa menyikapi dan menyiasati dengan beberapa langkah tepat. Suatu misal setelah sekian lama bekerja tentu pendapatan anda konsisten dan kebutuhan anda cenderung progresif. Bagi karyawan baru hal ini mungkin belum terpikirkan namun bila sejak dini sudah dipertimbangkan tentunya akan memudahkan langkah ke depan. Temukan solusi seperti misalnya dengan side job yang sepintas tidak terlalu menguras energi anda namun memberi peluang penghasilan tambahan. Terus gali dan eksplorasi pemahaman anda tentang sumber penghasilan lain meski tetap di jalur main job. Ada manfaatnya juga biila kita mampu menjaga harmonisasi antara main job dan side job, jadi diverifikasi penghasilan bisa terealisasikan.
3. Tentukan obyektivitas bukan tentang apa namun siapa
Statemen dan fakta ini mempunyai relevansi saat anda baru pertama kalinya bekerja dan mengenal dunia kerja pada umumnya. Bukanlah tentang pemahaman apa yang Anda tahu, melainkan siapa saja yang Anda kenal dan lantas siapa saja yg kenal dengan Anda. Ketika Anda sudah bisa meningkatkan performa dalam hal kualitas, kuantitas dari aspek pekerjaan, maka Anda harus membuat orang yg tepat mengetahui tentang hal itu. Tentunya orang-orang yang punya kuasa untuk mempromosikan Anda dan mempunyai kapasitas diperhatikan sebagai pimpinan.
4. Cermati dengan siapa anda berasosiasi
Dalam arti, temukan dan pastikan rekan kerja anda adalah orang dan pribadi dengan kapasitas yang cakap dalam pekerjaan dan berkepribadian positif. Dalam suatu lingkungan kerja tentunya banyak terdiri dari berbagai latar belakang inisiatif dan sifat, nah disini anda sebagai orang baru perlu mencermati hal tersebut dan dituntut untuk mampu menempatkan diri. Sepertinya konteks right man on the right place perlu dikedepankan dan bilamana terjadi suatu kasus atau permasalahan yang melibatkan teamwork, Anda akan ikut kena getah tanpa perlu menjadi sumber getah. Bukan dalam artian lari dan lepas dari tanggungjawab namun setidaknya ada upaya dini untuk selektif dan proaktif dalam menyikapi tiap hal dan siapa obyeknya.
trimakasih ats informasinya sob
BalasHapus