gbMbfp1y6FKfI7-eQbCkhpZYLCE Saat Pajak Memicu Jadi Tak Bijak ~ semoga manfaat

5.4.10

Akhir-akhir ini sepertinya wawasan dan pemahaman kita makin ramai saja dengan kabar-kabar yang menggelitik telinga publik. Saya pribadi sebenarnya juga bukan pemerhati kabar ataupun isu yang seringkali muncul di publik, akan tetapi sepertinya sangat menyita perhatian kala banyak fenomena menarik muncul. Satu dari sekian yang menarik adalah seorang pegawai negeri yang mempunyai isi rekening dengan jumlahnya yang miliaran. Sungguh luar biasa manusiawinya...Kenapa saya ungkap seperti itu? Karena rekening dengan jumlah rupiah yang fantastis sejatinya menunjukkan nilai esensi manusiawi dengan kodrat sifatnya yang super serakah dan ini yang menarik perhatian. Ini satu fenomena wajar karena siapa sih yang tidak menginginkan uang banyak. Lantas...bagaimana seorang pegawai biasa namun memiliki uang luar biasa? Apalagi ini notabene adalah orang yang berkecimpung dengan pajak...apa kata BuNia ?
Seringkali kita melihat pariwara di televisi tentang himbauan agar kita senantiasa mentaati pajak tentunya dengan ending jargon APA KATA DUNIA. Saya lantas heran apa kata dunia bila mengetahui bahwa seorang dari institusi yang menghimbau jargon itu ternyata malah tak bijak menyikapi tanggungjawabnya. Ini yang akhirnya muncul jadi bombastis namun riil adanya karena dukungan data dan fakta yang nilainya luar biasa. Orang jadi merasa seperti antipati untuk bayar pajak, gaji besar ternyata kok masih korupsi. Pemikiran ini secara pribadi juga menghinggapi benak saya, sebetulnya siapa yang harus bijak. Semoga postingan pendek ini bisa mewakili rasa bijak yang mulai menyimpang dari konteksnya. Saya yakin anda semua lebih mahir dalam menyikapi hal ini dibanding saya pribadi.


Sumber : hati dan pikiran
Categories:

3 komentar:

  1. Pajak itu untuk pembangungan kita semua, cuma sayangnya yang mengelolah pajak yang sering menjadi tidak bijak.

    BalasHapus
  2. Pemerintah udah netapin iklan, ga bayar? pajak apa Kata dunia. Tapi saya bilang ga bisa mempertanggungjawabkan pajak?, apa kata dunia.

    BalasHapus

Terima kasih anda telah sudi berkomentar dengan lugas...

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!